Kamis, 22 Mei 2008


TONY

Tony adalah pemain musik berbakat tinggi sekaligus pencipta lagu yang handal. Dia juga yang memacu adik-adiknya untuk membawakan lagu ciptaan sendiri. Dia mahir memainkan gitar (melody), keyboard dan piano. Dibandingkan dengan Beatles, dia seperti gabungan antara John Lennon, Paul dan Goerge. Permainan pianonya sangat menonjol dalam lagu-lagunya. Nada-nada yang dipilihnya sederhana, tetapi sangat berperan dalam mempercantik lagu yang dimainkan. Coba simak lagu Why Do You Love Me atau Jangan Berulang Lagi (Volume IV) atau Menanti (dari album Volume 5). Dia juga sangat mahir memainkan melodi gitar. Hampir semua lagu mereka yang berirama rock and roll pasti diisi dengan permainan melodinya. Simak misalkan lagu Rata-Rata (dari album Volume 14) atau Tradisi ( dari album Volume 7). Masih banyak lagu-lagu Koes Plus yang tidak menggunakan alat musik keyboard atau piano yang menonjolkan permainan gitarnya. Album khusus bereka yang berisi lagu-lagu demikian adalah: Album Hard Beat, Folk Song, dan History of Koes Brothers. Lagu-lagu dari album ini antara lain : Jemu, Oh Kasihan,Liku-Liku Laki-laki, Kemana, Hari Minggu, Kala-Kala dan lain-lain. Lagu-lagu karangan Tony hampir semua populer: Kisah Sedih di Hari Minggu, Cintamu t'lah Berlalu, Derita (Volume 1), Kr. Pertemuan ( Volume 4), Nyanyian Malam (volume 7), Diana (Volume 8),Terlambat, O La La ( Volume 9), Kapan-Kapan (Volume 10), Kota Lama (Volume 11), Cinta Buta ( Volume 12), Bali, Katresnan (pop jawa Volume 1), I will come to You ( dari album Another song for You). Harus diakui melodi-melodi Tony banyak dipengaruhi oleh lagu-lagu Beatles dan John Lennon. Tapi pengaruh musik etnis juga kental dalam lagu Koes. Di lagu Bali (pop jawa), akan kita dengar nada-nada seperti suara gamelan. Dalam lagu Nusantara IV (volume 10), nyata seklai pegaruh gendhing Jawa, dimana nada-nada pentatonis begitu menonjol. Hampir di setiap pose fotonya, Tony selalu tersenyum. Inilah trade mark Tony. Suatu ekpresi yang menggambarkan keramahan, keoptimisan, percaya diri dan tidak egois.

Tahun 1987 Tonny meninggal dalam usia 50 tahun. Indonesia sangat kehilangan musisi sekaligus pencipta lagu hebat di samping Ismail Marzuki, Titik Puspa, dan Oma Irama. Tetapi sayang sambutan masyarakat terhadap kepergian Tony sangatlah minim seperti biasanya rakyat Indonesia menghargai tokoh dari bangsanya sendiri. Dia diperlakukan seperti bukan bekas bintang. Hanya beberapa koran memasang berita kepergiannya. Setelah kepergian Tony praktis lagu-lagu Koes Plus tidak bertaring lagi.


Video